just information^^
oleh Giss Camz Cimet pada 4 April 2010 pukul 15:20 ·
VIVAnews
- Rasa kesal dengan kekasih, karena kesalahan yang dilakukannya
berulang kali, sering memicu keinginan untuk menyudahi hubungan.
Terkadang hanya terlintas dalam pikiran Anda atau bisa juga terucap
dengan nada ancaman langsung di hadapannya.
Lalu, apa isi pikiran kekasih saat Anda mengancamnya putus ?
1. "Aku ragu apakah ia serius. Mungkin ia tidak serius, karena hanya ancaman yang besok akan dilakukannya lagi. Santai saja"
2. "Baiklah, besok aku cari bunga mawar dan anting berlian. Ide itu pasti berhasil"
3. "Ini kesalahanku. Aku tahu dan yakin ini salahku. Duh, kenapa aku melakukan kesalahan yang sama"
4. "Bagaimana jika aku diam saja. Menunggu hingga emosinya reda, pasti itu lebih baik"
5. "Oh Tuhan, aku merasa akan kehilangannya"
6. "Aku sangat marah pada diriku sendiri. Aku harus melakukan sesuatu agar dia memaafkanku. Karena aku tidak bisa hidup tanpanya
Luka Lecet
Sebenarnya keputihan ada dua macam, yaitu keputihan yang normal (fisiologis) dan keputihan yang tidak normal (patologis). Keputihan yang normal biasanya tidak berbau, agak kental sampai cair seperti putih telur, dan tidak disertai gejala lain. Sebaliknya, keputihan yang disebabkan oleh penyakit biasanya berbau, berwarna tertentu, dan disertai gejala lain seperti gatal.
Untuk menentukan apakah keputihan yang dialami oleh istri Anda normal atau merupakan gejala penyakit, tentu diperlukan pemeriksaan yang benar. Pada kehamilan, sering terjadi keputihan yang normal seperti itu.
Mengenai rasa perih yang dialami istri tampaknya disebabkan luka lecet kecil yang terjadi akibat hubungan seksual. Sebenarnya kejadian ini bukan sesuatu yang aneh, walaupun mestinya tidak harus terjadi.
Mungkin kejadian ini disebabkan oleh perlendiran vagina yang tidak cukup terjadi, sehingga tekanan penis terjadi lebih langsung ke dinding vagina. Mungkin juga karena hubungan seksual berlangsung lama, sehingga gesekan penis ke vagina juga lebih lama terjadi.
Kemungkinan lain, akibat bentuk bagian perut yang berubah karena kehamilan, penis lebih menekan bagian luar kelamin, sehingga menimbulkan kelecetan. Bisa juga karena tekanan yang terlalu kuat selama hubungan seksual berlangsung.
Untuk mengatasinya, cobalah hindari kemungkinan penyebab di atas. Umumnya kelecetan itu cepat sembuh, dan tidak menimbulkan infeksi lebih lanjut. @
Konsultasi Dijawab Prof DR.dr Wimpie Pangkahila Sp.And
Lalu, apa isi pikiran kekasih saat Anda mengancamnya putus ?
1. "Aku ragu apakah ia serius. Mungkin ia tidak serius, karena hanya ancaman yang besok akan dilakukannya lagi. Santai saja"
2. "Baiklah, besok aku cari bunga mawar dan anting berlian. Ide itu pasti berhasil"
3. "Ini kesalahanku. Aku tahu dan yakin ini salahku. Duh, kenapa aku melakukan kesalahan yang sama"
4. "Bagaimana jika aku diam saja. Menunggu hingga emosinya reda, pasti itu lebih baik"
5. "Oh Tuhan, aku merasa akan kehilangannya"
6. "Aku sangat marah pada diriku sendiri. Aku harus melakukan sesuatu agar dia memaafkanku. Karena aku tidak bisa hidup tanpanya
Luka Lecet
Sebenarnya keputihan ada dua macam, yaitu keputihan yang normal (fisiologis) dan keputihan yang tidak normal (patologis). Keputihan yang normal biasanya tidak berbau, agak kental sampai cair seperti putih telur, dan tidak disertai gejala lain. Sebaliknya, keputihan yang disebabkan oleh penyakit biasanya berbau, berwarna tertentu, dan disertai gejala lain seperti gatal.
Untuk menentukan apakah keputihan yang dialami oleh istri Anda normal atau merupakan gejala penyakit, tentu diperlukan pemeriksaan yang benar. Pada kehamilan, sering terjadi keputihan yang normal seperti itu.
Mengenai rasa perih yang dialami istri tampaknya disebabkan luka lecet kecil yang terjadi akibat hubungan seksual. Sebenarnya kejadian ini bukan sesuatu yang aneh, walaupun mestinya tidak harus terjadi.
Mungkin kejadian ini disebabkan oleh perlendiran vagina yang tidak cukup terjadi, sehingga tekanan penis terjadi lebih langsung ke dinding vagina. Mungkin juga karena hubungan seksual berlangsung lama, sehingga gesekan penis ke vagina juga lebih lama terjadi.
Kemungkinan lain, akibat bentuk bagian perut yang berubah karena kehamilan, penis lebih menekan bagian luar kelamin, sehingga menimbulkan kelecetan. Bisa juga karena tekanan yang terlalu kuat selama hubungan seksual berlangsung.
Untuk mengatasinya, cobalah hindari kemungkinan penyebab di atas. Umumnya kelecetan itu cepat sembuh, dan tidak menimbulkan infeksi lebih lanjut. @
Konsultasi Dijawab Prof DR.dr Wimpie Pangkahila Sp.And
Tidak ada komentar:
Posting Komentar