Saat matahari datang dengan malu-malu, memancarkan cahaya diantara
sela-sela awan putih terang, sungguh indah kilaunya, memalingkan
pikiran dari dunia nyata, untuk datang kedalam bayangan dan angan
dan awan pun bertanya : 'puaskah kau? Hanya memancarkan cahaya mu dibalik bayang-bayangku?'
Matahari pun menjawab dengan senyum yg menyimpul : 'aku puas, karena
dengan biasan cahaya yang ku pancarkan dari bayang-bayang dirimu
menghasilkan biasan yang menenangkan bagi orang2 yang tidak merasakan
panas menyengat kilauan ku, walau keberadaanku tak terlihat dan tertutup
oleh bayangmu, dan aku bangga, jika orang2 yang menyukai keindahan
alam, dia akan tersenyum dan tidak memaki ku'
Dengan segenap hati, awan mengerti dan memberikan senyum dan tetap
membayang-bayangi matahari, walau awan dapat berlalu bila angin kencang
datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar